Aksi Solidaritas Palestina LDK Al-Kahfi Uniku Periode 2012

Minggu, 02 Desember 2012 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Kahfi UNIVERSITAS KUNINGAN mengadakan aksi peduli dan solidarias PALESTINA dalam bentuk penggalangan dana. Dengan menggandeng aktifis dakwah Kampus STAI AL-Ihya Cigugur, BEM STIA Husnul Khotimah, INSTINK (Ikatan Silaturahmi Nasyid Kuningan), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Santri Tahfidz Ponpes Al-Multazam, Intifadhah Club MAN Cigugur, Rumah Insan Cendikia (RIC) Kuningan, dan komunitas pemuda kuningan yang ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Aksi ini merupakan aksi kepedulian para aktifis dakwah kampus yang tersebar di seluruh kampus maupun luar kampus wilayah Kuningan terhadap kondisi masyarakat muslim palestina yang menderita akibat ekspansi  yang dilakukan Israel. Konflik yang panjang ini mengakibatkan banyak saudara kita di palestina menjadi korban perang. Banyak anak-anak menjadi yatim piatu, banyak wanita menjadi janda,  banyak juga anak-anak meninggal akibat rudal-rudal yang ditembakkan Israel ke Palestine, khususnya daerah Gaza. Selain korban meninggal, banyak juga korban yang cacat, dan kehilangan tempat tinggal akibat serangan membabi buta dari Israel.

Kemuslimahan LDK Al-Kahfi UNIKU Menjadi Pemenang Kreasi Seni

MENGEMBALIKAN SEMANGAT YANG HAMPIR HILANG

(Kafe Muslimah Bareng (KEMBANG) LDK Al-Ukhuwah IAIN Syech Nurdjati Cirebon)

Muslimah mempunyai setumpuk kewajiban dan tanggung jawab dalam hidupnya, termasuk pula dalam dunia dakwah, dimana dakwah merupakan kewajiban semua umat islam yang di tangannyalah penantian akan sebuah perkembangan peradaban di segala bidang. Untuk melaksanakan semua itu pastilah perlu perjuangan dan proses yang sangat panjang. Jangan disangka bahwa kehidupan yang sedang dialami berjalan mulus dan lancar tanpa hambatan, tetapi akan penuh onak dan duri yang menghadang. Tak sedikit mereka yang berjuang penuh  peluh dan tetes keringat lalu menyerah dan jatuh bahkan tak mampu untuk bangun kembali. Semangat yang tadinya sangat menggebu, kini tinggalah seonggok harapan yang mandul. Tapi, tak sedikit pula yang masih dapat bertahan dalam perjalanannya.